Jepara Satu Buku - Pagi itu, seorang Pemuda berhenti disebuah toko bunga dan bermaksud untuk memesan seikat karangan bunga untuk di kirimkan kepada Ibu-nya yang berada di kampung. Saat keluar dari mobil dia langsung menemui sang pemilik toko bunga tersebut dan memesannya. Setelah selesai dia segera menuju ke mobil yang di parkirkan di depan toko bunga tersebut, namun kini langkahnya terhenti sebelum sampai di mobilnya, dia melihat seorang anak kecil di seberang jalan sedang menangis dan melihat ke arah toko bunga. Si pemuda pun penasaran kemudian menyeberang jalan dan menghampiri anak kecil yang sedang menangis itu, dan bertanya
" Adik, kenapa adik menangis disini,? ada apa? dimana Ibumu. ? "
Anak kecil itu menjawab, " Saya ingin membelikan Ibu bunga kak, tetapi saya tidak punya uang. "
Pemuda ini tersenyum dan berkata " Sekarang adik jangan menangis lagi ya...ayo ikut kakak nanti akan kakak belikan bunga yang adik maksud "
Dengan wajah yang kegirangan adik kecil ini kemudian mengikuti langkah Si Pemuda kearah toko bunga.
Ketika selesai membayar dan hendak pulang, Si pemuda itu menawarkan diri untuk mengantarkan anak kecil itu pulang kerumah. Dengan wajah yang kegirangan adik tersebut mengiya-kan ajakannya dan masuk ke dalam mobil. Setelah berjalan sekitar 10 menit dari toko bunga tiba - tiba adik kecil ini minta berhenti dan mau turun, " Kak sudah sampai, saya mau turun " . Dengan wajah yang penasaran, Si pemuda ini kemudian memberhentikan laju mobilnya. " Adik kenapa turun di sini, Ibumu tinggal dimana? " tanya Si Pemuda.
Namun Adik kecil tidak menjawab pertanyaan pemuda itu melainkan menjawab dengan ucapan " terima kasih kak " kemudian membuka pintu dan keluar dari mobil. Si pemuda yang masih penasaran dengan anak kecil ini kemudian mengikutinya.
Setibanya disuatu tempat anak kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Kemudian Pemuda tadi menghampiri dan bertanya " ini kuburan siapa dik ?"
" Ini kuburan Ibu kak " jawab adik kecil sambil menyenderkan bahunya di atas batu nisan.
Melihat itu, hati pemuda itu menjadi terenyuh dan tidak bisa berkata apa-apa, matanya berkaca dan tidak bisa lagi menahan airmatanya. Segera dia berlari menuju ke mobil, kali ini bukan menuju ke toko bunga untuk mengambil pesanan, tetapi kali ini dia pulang untuk menemui Ibunya. Dia ingin bersimpuh dan memeluk Ibunya..
" Maafkan aku Ibu, selama ini telah membiarkan Ibu sendirian dirumah, sedangkan dulu semenitpun engkau tak pernah membiarkanku kesepian "
" selama ini telah membuat Ibu rindu kepadaku Ibu, sementara aku disana sibuk dengan urusan dan pekerjaanku,"
" maafkan aku Ibu, aku belum bisa membahagiakan Ibu sebagaimana dulu Ibu berusaha untuk membahagiakan aku, "
" Maafkan aku ibu..."
Jangan pernah menyia-nyiakan ibumu selagi masih ada, buatlah dia bangga, buatlah dia bahagia.
Salam Jepara Satu Buku