JEPARA SATU BUKU

Mari Berbagi Walau Hanya Dengan Satu buku Tulis Akan Sangat Berarti Bagi Yang Membutuhkan

JEPARA SATU BUKU

Hubungi Nomor Koordinator kami, dan kami siap untuk mengambil buku sedekah dari anda

JEPARA SATU BUKU

Buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan ke siswa-siswi yang kurang mampu di daerah terpencil yang jarang tersentuh oleh pemerintah

JEPARA SATU BUKU

Kami akan terus ada dalam membantu meringankan siswa - siswi agar mereka bisa terus bersekolah demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

JEPARA SATU BUKU

Semoga amal kita semua diterima dan di balas oleh Allah SWT ......aminn... aminnn

Minggu, 30 Agustus 2015

Setangkai Bunga Untuk Ibu




Jepara Satu Buku - Pagi itu, seorang Pemuda berhenti disebuah toko bunga dan bermaksud untuk memesan seikat karangan bunga untuk di kirimkan kepada Ibu-nya yang berada di kampung. Saat keluar dari mobil dia langsung menemui sang pemilik toko bunga tersebut dan memesannya. Setelah selesai dia segera menuju ke mobil yang di parkirkan di depan toko bunga tersebut, namun kini langkahnya terhenti sebelum sampai di mobilnya, dia melihat seorang anak kecil di seberang jalan sedang menangis dan melihat ke arah toko bunga. Si pemuda pun penasaran kemudian menyeberang jalan dan menghampiri anak kecil yang sedang menangis itu, dan bertanya 

 " Adik, kenapa adik menangis disini,? ada apa? dimana Ibumu. ? "  

Anak kecil itu menjawab, " Saya ingin membelikan Ibu bunga kak, tetapi saya tidak punya uang. " 

Pemuda ini tersenyum dan berkata " Sekarang adik jangan menangis lagi ya...ayo ikut kakak nanti akan kakak belikan bunga yang adik maksud "

Dengan wajah yang kegirangan adik kecil ini kemudian mengikuti langkah Si Pemuda kearah toko bunga. 

Ketika selesai membayar dan hendak pulang, Si pemuda itu menawarkan diri untuk mengantarkan anak kecil itu pulang kerumah. Dengan wajah yang kegirangan adik tersebut mengiya-kan ajakannya dan masuk ke dalam mobil. Setelah berjalan sekitar 10 menit dari toko bunga tiba - tiba adik kecil ini minta berhenti dan mau turun, " Kak sudah sampai, saya mau turun " . Dengan wajah yang penasaran, Si pemuda ini kemudian memberhentikan laju mobilnya. " Adik kenapa turun di sini, Ibumu tinggal dimana? " tanya Si Pemuda. 
Namun Adik kecil tidak menjawab pertanyaan pemuda itu melainkan menjawab dengan ucapan " terima kasih kak "  kemudian membuka pintu dan keluar dari mobil. Si pemuda yang masih penasaran dengan anak kecil ini kemudian mengikutinya. 

Setibanya disuatu tempat anak kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Kemudian Pemuda tadi menghampiri dan bertanya " ini kuburan siapa dik ?"
" Ini kuburan Ibu kak " jawab adik kecil sambil menyenderkan bahunya di atas batu nisan. 

Melihat itu, hati pemuda itu menjadi terenyuh dan tidak bisa berkata apa-apa, matanya berkaca dan tidak bisa lagi menahan airmatanya. Segera dia berlari menuju ke mobil, kali ini bukan menuju ke toko bunga untuk mengambil pesanan, tetapi kali ini dia pulang untuk menemui Ibunya. Dia ingin bersimpuh dan memeluk Ibunya..
" Maafkan aku Ibu, selama ini telah membiarkan Ibu sendirian dirumah, sedangkan dulu semenitpun engkau tak pernah membiarkanku kesepian "
" selama ini telah membuat Ibu rindu kepadaku Ibu, sementara aku disana sibuk dengan urusan dan pekerjaanku,"
" maafkan aku Ibu, aku belum bisa membahagiakan Ibu sebagaimana dulu Ibu berusaha untuk membahagiakan aku, "
" Maafkan aku ibu..." 

Jangan pernah  menyia-nyiakan ibumu selagi masih ada, buatlah dia bangga, buatlah dia bahagia.

Salam Jepara Satu Buku
 

Jumat, 28 Agustus 2015

Tetap Rendah Hati Dengan Apa yang Telah Kita Raih



 Jepara Satu Buku - Alkisah ada seorang mahasiswa yang sedang berlibur ke sebuah tempat wisata yang harus ditempuh dengan menggunakan perahu kecil dan memakan waktu perjalanan sekitar satu hari di atas perahu kecil tersebut. Karena merasa bosan di atas perahu kecil tersebut akhirnya si mahasiswapun mencari teman untuk mengobrol dan bisa di ajak berdiskusi, karena   yang ada di perahu tersebut kebanyakan seorang pedagang, maka diapun merasa di perahu tersebut hanya dialah yang paling paling pintar, kemudian si mahasiswa bertanya kepada seorang pedagang. 

Mahasiswa : " Apakah anda mengerti filosofi? "
" tidak mengerti " jawab si pedagang dengan menggeleng-gelengkan kepala.
 " waduh....sayang sekali berarti Anda telah kehilangan setengah dari kehidupan Anda.

" Apakah anda mengerti tentang ilmu matematika dan rumus-rumusnya? " tanya sang mahasiswa lagi kepada si pedagang. 
" tidak tahu " jawab si pedagang kepada mahasiswa tersebut dengan menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.
"Wah... Berarti lagi-lagi Anda telah kehilangan lagi separuh dari kehidupan anda. "

Tiba-tiba baru saja si mahasiswa berhenti berbicara dengan menunjukkan nada yang sombong, perahu tersebut tiba-tiba dihadang angin puting beliung dan ombak besar, sontak perahu tersebut terombang ambing dan hampir seluruh perahu kemasukan air dan hampir tenggelam. Kemudian ada seorang pedagang yang dari tadi mendengar pecakapan mahasiswa tersebut bertanya kepada mahasiswa dari arah belakang " maaf  Mas apakah anda bisa berenang? " si mahasiswa yang sombong tadi dengan ketakutan dan menjawab " saya tidak bisa berenang, tolonglah saya Pak. "  Kemudian Pedagang yang tadi di hujani pertanyaan berkata " Berenangpun Anda tidak bisa, berarti hari ini Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda, dan kehidupan Anda selama ini tidak berarti apa-apa." jawab si Pedagang. 

Dari cerita di atas, penulis hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa, semua manusia di dunia ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Boleh kita bangga dengan semua prestasi yang selama ini kita raih, tapi jangan sampai membuat diri kita menjadi sombong, ingat dilangit masih ada langit pasti ada orang yang lebih pintar dan lebih berhasil dari pada kita, dan kita masih perlu belajar dari orang lain. 

Semoga cerita malam ini bisa membuat kita lebih menghargai orang lain dan selalu amanah untuk menjalankan apa yang dititipkan kepada kita.

Salam Jepara Satu Buku.

Kamis, 13 Agustus 2015

Belajar Sedekah Dari Siswa SMAN 1 Mayong

Foto Penerimaan buku tulis dari PANDIKAR dan OSIS SMANEMA

Jepara Satu Buku -  Salut untuk adik-adik kita dari PRADANA PUTRI PANDIKAR dan OSIS SMANEMA, rasa kepedulian mereka patut kita acungi jempol, betapa tidak... pada tanggal 13 Agustus 2015 kemarin bertepatan dengan acara Kegiatan Persami dan PTA ( Penerimaan Tamu Ambalan ) yang di adakan di SMAN 1 Mayong, mereka secara bersama-sama mengumpulkan buku tulis untuk disalurkan melalui kami Tim Relawan Jepara Satu Buku yang nantinya akan kita bagikan kepada siswa siswi yang kurang mampu di pelosok Kab. Jepara. 

Penyerahan oleh Ketua OSIS

Penyerahan Oleh Ketua Pramuka



Kami yang sebelumnya mendapat kabar tentang donasi buku tersebut dari mbak Evita ( salah satu Relawan Tim Jepara Satu Buku ) langsung menuju ke SMAN 1 Mayong dan menemui PRADANA PUTRI PANDIKAR PANDIKAR Zuliana dan Ketua OSIS SMANEMA Masfufah di SMAN 1 Mayong. Dan luar biasa kami mendapatkan donasi sebanyak 620 eks Buku Tulis, Rasa senang dan haru setelah kami menerima bantuan tersebut, luar biasa, salut untuk adik-adik kita disana. diluar sana banyak anak-anak seusia mereka yang hanya suka hura-hura akan tetapi hari ini kita mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari mereka, mereka rela menyisihkan uang jajan mereka untuk dibelikan buku tulis dan akan diberikan kepada teman-teman mereka yang masih banyak kekurangan diluar sana.

Semoga adik-adik kita SMANEMA bisa menjadi inspirasi buat adik-adik kita yang lain untuk bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan.. aminnn..

Bagi yang ingin ikut sedekah buku melalui kami seperti
PANDIKAR dan OSIS SMANEMA silahkan hub. 082227575889 nanti kami akan mengambil buku sedekahnya...semoga

Salam Jepara Satu Buku



Rabu, 12 Agustus 2015

Distribusi Buku Ke MI Lebak dan MI Pecangaan

MI. Hidayatul Husna Pecangaan


JEPARA SATU BUKU – Alhamdulillah kemarin pada tanggal 9 Agustus 2015 kami tim relawan  JEPARA SATU BUKU telah berhasil dengan sukses membagikan buku tulis kepada siswa siswi di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Pakisaji di  MI. Tarbiyatul Ulum 2 Bulungan sebanyak 50 anak, MI. Matholibul Ulum 2 Lebak sebanyak 50 anak  dan Kecamatan Pecangaan di MI. Hidayatul Husna Pecangaan sebanyak 45 anak.

MI. Matholibul Ulum 2 Lebak
MI. Tarbiyatul Ulum 2 Bulungan


Selalu ada kejadian aneh, lucu dan menggemaskan saat dalam pembagian buku,  ada yang susah di atur,  ada juga yang sudah di kasih tau untuk yang tinggi berdiri dibelakang tetapi saat difoto dia berlari dan tidak mau berdiri di belakang dengan alasan nanti gambarnya tidak kelihatan, ada juga yang minta ganti buku dengan alasan gambar bukunya tidak pas dengan selera mereka....hhmmmm.... sungguh sangat menggemaskan tingkah laku mereka. Walau demikian mereka adalah aset bangsa yang harus kita perjuangkan hak-hak mereka agar  bisa terus bersekolah demi kemajuan bangsa kita kedepan, jangan karena alasan orang tua tidak mampu lantas mereka putus sekolah.  Disini kami Tim Relawan JEPARA SATU BUKU  selalu ada dan akan selalu mencari mereka para hati DERMAWAN  untuk ikut berpartisipasi dan mau dengan ikhlas menyumbangkan sedikit rejekinya untuk dibelikan buku tulis dan peralatan sekolah lainnya untuk kami bagikan kepada mereka, siswa siswi yang masih duduk di bangku sekolah agar mereka bisa terus bersekolah demi masa depan yang lebih baik.
Hari ini kita datang hanya dengan membawa satu pak buku tulis dan satu alat tulis untuk kalian, Insya Allah suatu hari nanti jika masih diberikan kesempatan, dan ada banyak donatur yang bersedekah kepada kami, kami akan datang kembali dengan membarikan semua kebutuhan sekolah untuk adik-adik semua. Amiinnnn....  

Maka dari itu kami tim Relawan Jepara Satu Buku mengajak anda dari semua kalangan untuk ikut berpartisipasi bengan cara menyumbangkan min 1 buku tulis atau peralatan sekolah setiap bulannya, semua sedekah dari anda yang sudah terkumpul akan kami bagikan kepada mereka yang membutuhkan.


Salam Jepara Satu Buku