JEPARA SATU BUKU

Mari Berbagi Walau Hanya Dengan Satu buku Tulis Akan Sangat Berarti Bagi Yang Membutuhkan

JEPARA SATU BUKU

Hubungi Nomor Koordinator kami, dan kami siap untuk mengambil buku sedekah dari anda

JEPARA SATU BUKU

Buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan ke siswa-siswi yang kurang mampu di daerah terpencil yang jarang tersentuh oleh pemerintah

JEPARA SATU BUKU

Kami akan terus ada dalam membantu meringankan siswa - siswi agar mereka bisa terus bersekolah demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

JEPARA SATU BUKU

Semoga amal kita semua diterima dan di balas oleh Allah SWT ......aminn... aminnn

Selasa, 21 Juni 2016

Dengan Sedekah Dimana ada Kesulitan Disana Pasti ada Seribu Kemudahan



Dengan Sedekah, yang Sulit Menjadi Mudah

SUATU hari di sekitar tahun 2005 saya dan seorang kakak laki-laki sedang kehabisan uang dalam sebuah perjalanan menuju kost. Uang di dompet cuma tersisa satu lembar uang seribuan. Sedangkan, di saku kakak hanya ada selembar lima ribuan. Padahal untuk sampai ke kost kami harus naik angkot dua kali oper. Jelaus uang yang ada tidak mencukupi untuk meneruskan perjalanan kami berdua. Meskipun digabungkan sekalipun. Kami berdua sempat duduk termenung di ruang tunggu sebuah terminal. Bingung sekaligus berfikir bagaimana caranya agar kami bisa sampai kost dengan selamat. Setelah merasa tidak mendapatkan jalan keluar, akhirnya kami berdua jalan kaki tak tentu arah.

Dalam situasi yang sempit itu kami terus memohon pada Allah Swt agar diberi jalan dan kemudahan. Karena kami sangat yakin dalam satu kesulitan pasti ada seribu kemudahan. Tak berapa jauh kami berjalan, kami menjumpai seorang pengemis yang duduk di pinggir emperan ( teras ) sebuah toko.
Pengemis tua seorang kakek-kakek dengan baju serta celana kumal, membawa tongkat dan memakai topi kusam duduk bersila. Di hadapannya dia letakkan sebuah kaleng bekas sabun colek yang terisi beberapa uang recehan. Pada saat kami jalan di depannya sontak kakak merogoh saku celananya dan mengeluarkan selembar uang lima ribuan lantas di masukkan ke dalam kaleng milik si kakek pengemis tadi. Saya sempat tegur setelahnya, kenapa dikasihkan ke orang padahal kita kan lagi dalam kesulitan. Tapi kakak tidak menanggapi, dari raut mukanya malah tampak tenang dan ada sebersit keyakinan di sana.

Tidak berapa lama tiba-tiba ada seseorang lagi-laki pengendara motor menyapa kakak. Ternyata teman kerja kakak. Akhirnya di situ kakak dan temannya berbincang sebentar. Di situ kami mendapatkan pertolongan, akhirnya kami bisa sampai ke kost dengan ongkos dipinjami oleh temannya kakak tadi. Suatu waktu kakak cerita katanya temannya mengikhlaskan uangnya dan tidak mau diganti.

Sahabat, sering kita berfikir jika bersedekah hanya di saat kita sedang mampu saja. Manakala keuangan sedang terjepit kita menganggap tidak perlu untuk bersedekah dengan alasan diri sendiri saja sedang sulit, jika harus bersedekah bagaimana nasib kita nanti. Rumus sedekah memang tidak bisa dilogika memakai ukuran manusia. Tapi Allah yang mengatur segalanya. Sedekah merupakan pintu kemudahan terhadap kesempitan yang sedang kita alami. Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt :

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rejekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah diberikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangam sesudah kesempitan,” (QS. Ath-Thalaq : 7).

Saat kita mengalami kesulitan entah itu terlilit hutang yang tiada habisnya, anak susah di atur, sakit yang tak kunjung sembuh, jodoh yang belum juga menghampiri dan berbagai masalah lain, cobalah untuk bersedekah. Sedekah itu merupakan obat mujarab menanggulangani segala kerumitan hidup. Sedekah juga merupakan bukti sejauh mana seorang hamba telah yakin dan percaya dengan janji yang diberikan Allah.

Bagi seseorang yang imannya kokoh dan tidak ada setitikpun keraguan, melakukan sedekah tidak akan melihat dirinya dalam keadaan lapang ( banyak uang/ harta ) ataupun sulit ( miskin ). Sedekah bukan memberikan sebagian rejeki kita ke orang lain tanpa arti. Di saat kita bersedekah Allah membuka pintu kemudahan selebar-lebarnya terhadap kesulitan yang sedang kita alami. Seberapapun besarnya kesulitan itu. Tapi bagaimana jika kita sedang tidak memiliki apapun untuk disedekahkan? Sedekah itu tidak hanya bersifat materi. Bahkan senyum kepada tetangga juga termasuk sedekah.

Berbuat kebaikan semaksimal yang kita mampu dengan menolong sesama yang membutuhkan tenaga kita juga merupakan sedekah. Apapun bentuk sedekah kita, maka Allah akan membalasnya dengan kemudahan-kemudahan yang barangkali di luar dugaan kita.

JEPARA SATU BUKU
Teladan Rasulullah

Senin, 25 April 2016

BELAJAR DARI FALSAFAH HIDUP DAN KEAJAIBAN DUNIA SEMUT



BELAJAR DARI FALSAFAH HIDUP DAN KEAJAIBAN DUNIA SEMUT

Jepara Satu Buku - Anda mungkin pernah mendengar kisah Iskandar Al-Maqduni, atau yang biasa disebut Alexander Agung ketika berada di medan perang. Ketika itu, ia berpikir keras memecahkan masalah yang dihadapinya. Dalam waktu sengggangnya, ia melihat seekor semut yang berusaha mendorong sebutir biji gandum. Iskandar Al-Maqduni terus memperhatikan strategi dan bagaimana cara semut itu bergerak naik ke atas. Karena beban semut itu terlalu berat, maka ia pun terjatuh. Namun ia terus bangkit lagi dan terus berusaha berkali-kali naik sambil mengangkat sebutir gandum itu, hingga akhirnya semut itu berhasil naik ke atas membawa apa yang ia dapatkan.
Secara tidak langsung semut kecil, makhluk yang lemah itu telah memberikan pelajaran yang cukup berharga untuk seeorang pemimpin dan komandan perang ini. Semenjak kejadian itu, Iskandar Al-Maqdumi pantang menyerah dan terus berjuang, sehingga berhasil mendapatkan kemenangan yang gemilang. Bagaimana dengan kita, mengapa kita tidak mau mengambil pelajaran dan hikmah dari semut? Sekalipun makhluk yang satu ini begitu kecil, tetapi banyak filsafat hidup yang bisa kita pelajari dan menjadi sumber inspirasi. Berikut beberapa falsafah hidup semut:
Falsafah Pertama:
Semut tidak pernah pasrah dengan keadaan. Jika semut tekurung di suatu tempat atau ada yang mencoba menghalang jalannya, maka ia akan berusaha keluar dari kurungan dan rintangan itu dengan cara memanjat, melintas dari bawah atau dari samping. Jika semua jalan tertutup, ia akan terus bergerak dan mencari jalan lain.
Karena itu, jangan pernah menyerah dan pasrah pada keadaan! Carilah jalan lain agar Anda sampai pada tujuan yang Anda inginkan!
Falsafah Kedua:
Semut selalu berpikir agar bisa mempertahankan hidupnya sepanjang musim panas di masa yang akan datang.
Karena itu, sangat picik pemikiran kita, jika kita berpikir bahwa musim panas akan berlangsung selamanya. Di waktu musim dingin, semut sudah mengumpulkan makanannya yang didapat pada pertengahan musim panas. Ini sama seperti kata orang bijak, “Janganlah membangun rumah di atas pasir di musim panas!” Kita harus berpikir ke depan, dan memperkirakan bagaimana jika badai dan hujan datang di musim hujan. Maka, perhatikan dan jangan lupa keadaan tanah yang kering dan keras, sewaktu Anda sedang menikmati panasnya cahaya matahari dan bebatuan.

Sumber: Belajar dari Ayat-ayat Allah yang Tersirat, hal. 186-187)