JEPARA SATU BUKU

Mari Berbagi Walau Hanya Dengan Satu buku Tulis Akan Sangat Berarti Bagi Yang Membutuhkan

JEPARA SATU BUKU

Hubungi Nomor Koordinator kami, dan kami siap untuk mengambil buku sedekah dari anda

JEPARA SATU BUKU

Buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan ke siswa-siswi yang kurang mampu di daerah terpencil yang jarang tersentuh oleh pemerintah

JEPARA SATU BUKU

Kami akan terus ada dalam membantu meringankan siswa - siswi agar mereka bisa terus bersekolah demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

JEPARA SATU BUKU

Semoga amal kita semua diterima dan di balas oleh Allah SWT ......aminn... aminnn

Rabu, 02 Desember 2015

Cerita Motivasi " Berdoa dengan Sebuah Kursi Kosong "


Seorang gadis mengundang seorang rohaniawan datang kerumahnya untuk mendoakan ayahnya yang sedang ssakit. Pada waktu rohaniawan tiba, ia mendapati seorang laki-laki tua yang sedang berbaring lemah di tempat tidur dan sebuah kursi kosong di depannya.

"Tentu Anda sudah menanti saya," kata si rohaniawan. "Tidak, siapakan Anda?" tanya bapak itu. Rohaniawan pun memperkenalkan diri dan berkata, "Saya melihat kursi kosong ini, saya kira bapak sudah tau kalau saya akan datang." Si bapak hanya membalas dengan senyum. "Maukah Anda menutup pintu kamar?" pinta si bapak kepada rohaniawan itu, Sambil bertanya-tanya rohaniawan pun menutup pintu kamar.

" Saya mempunyai sebuah rahasia, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, bahkan putri tunggal saya pun tidak tau," kata si bapak. "Seumur hidup saya tidak tau caranya berdoa. Di tempat ibadah pernah saya mendengarkan ceramah tentang bagaimana caranya berdoa, tapi semuanya berlalu begitu saja dari kepala saya."

"Semua cara sudah saya coba, tapi selalu gagal," lanjut si bapak. "Sampai pada suatu hari, tepatnyaempat tahun yang laluseorang sahabat saya mengajari suatu cara yang amat sederhana untuk dapat bercakap-cakap dengan Sang Pencipta."

Dia mengajari saya begini, "Duduklah di kursi, letakkan sebuah kuri kosong di depanmu, lalu bayangkan Sang Pencipta duduk diatas kursi tersebut. Bayangkan saja, karena Sang Pencipta telah berjanji akan senantiasa besertamu, kamudian berbicaralah biasa seperti halnya kamu sedang bercakap-cakap dengan saya saat ini."

"Saya pun mencoba cara yang diberikan teman saya itu, dan saya pun menikmatinya. Setiap hari saya melakukannya sampai berjam-jam. Semua saya lakukan dengan bersembunyi-sembunyi agar putri saya tidak mengira kalau saya gila saat melihat saya bercakap dengan kursi kosong," kata si bapak. Rohaniawan itu pun sangat tersentuh mendengar cerita laki-laki tua itu. Ia pun memberikan dorongan agar si bapak tetap melanjutkan kebiasaan berdoa tersebut. Setelah berdoa bersama dan memberikan kekuatan, rohaniawan pun pulang. Dua hari kemudian si gadi memberitahukan kepada rohaniawan kalau ayahnya telah meninggal tadi siang.

"Apakah beliau meninggal dengan damai?" tanya si rohaniawan. "Ya, waktu saya pamit untuk membeli beberapa keperluan ke toko siang itu, ayah memanggil saya dan mengatakan bahwa beliau sangat mencintai saya, lalu mencium kedua pipi saya. Satu jam kemudian sepulang dari berbelanja, saya mendapati ayah sudah meninggal." cerita anaknya.

" Tapi ada satu kejadian aneh sewaktu ayah meninggal. Beliau meninggal dalam posisi duduk di atas tempat tidur dengan kepala tersandar pada kursi kosong yang ada di sebelah tempat tidur. Bagaimana pendapat rohaniawan?" Sambil mengusap air matanya, rohaniawan pun berkata, "Saya berharap kelak kita dapat meninggal dengan cara itu."

Hidup manusia sangat sebentar dan hampir tidak terasa tiba-tiba sudah berlalu. Bahkan ketika kita melihat anak-anak kita, tanpa terasa mereka sudah besar, padahal dalam bayangan kita beru kemarin mereka lahir. Seorang filsul mengatakan "Dengan cara apa kita ingin meninggalkan dunia iniakan dipengaruhi oleh bagaimana cara seseorang hidup dan menjalani kehidupan ini." Bagaimana cara orang hidup juga dipengaruhi bagaimana dia memandang dirinya sendiri." Cara kita memandang diri kita sendiri akan menentukan seperti itulah kita kelak. Kita akan bergerak ke arah mana pikiran kta yang paling dominan. Ketika Seseorang selalu memandang dirinya kecil, maka begitulah dia membentuk dirinya di kemudian hari. Orang yang demikian tentu sulit untuk bisa berbagi dengan orang lain.

Ada perbedaan tipis antara merendahkan diri dan merendahkan hati. Mereka yang selalu mengatakan dirinya dalam gambaran Sang Pencipta akan memiliki cara pandang yang berbeda. Mereka akan melihat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sebentar, dan oleh karena itu tidak boleh di sia-siakan. Hidup di dunia ini adalah menjalankan amanah dari Sang Pencipta untuk mewartakan bahwa ada Sang Pencipta yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan kepada Dia jualah manusia berlindung dan memperoleh  kelimpahan. Ibarat bulan yang tidak mengeluarkan sinarnya sendiri melainkan menerima pantulan dari matahari, maka sesungguhnya manusia adalah cerminandari sinar kasih sayang Sang Maha Kuasa.

Zaman yang serba sulit terkadang membuat sebagian orang lupa akan akibat dan perbuatan yang ada sekarang. Ada segelintir manusia, mumpung masih muda menganggap bahwa perjalanan masih panjang, sehingga tak perlu mempersiapkan masa depan. Akibatnya, perbuatan yang dilakukan hanya bersenang-senang dan menganggap rendah kehidupan. ada pula mereka yang memasuki usia tua, lalu melihat kehidupan tinggal sedikit, lalu  memanfaatkan sisa hidup dengan bersenang-senang.

 Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan kapan seseorang harus mengakhiri kehidupan ini. Manusia hanyalah menginginkan tanpa bisa berdaulat atas dirinya sendiri. Hubungan yang erat dengan Sang Pencipta akan semakin menambah kekuatan untuk melewati masa-masa sulit memasuki saat-saat terakhir dalam hidup.

Mungkin saatnya kita merenungkan dan membayangkan, ketika jasad kita ini di makamkan. Saatnya merenungkan apa yang orang lain katakan dan kenang tentang diri kita selama masih hidup. Saatnya untuk berubah dan menata hidup ke arah yang lebih baik dengan membangun serta dan berbagi serta melayani sesama dengan sepenuh hati, karena ada masanya, yang disebut terlambat itu sesungguhnya sudah sangat terlambat.


Jumat, 30 Oktober 2015

Cerita Motivasi dari Seekor Katak




Pagi itu di sebuah ladang yang cukup luas, berkumpulah puluhan ekor katak dan ratusan penonton yang telah menunggu acara lomba dimulai. Saat itu akan selenggarakan sebuah perlombaan memanjat sebuah tebing berlumpur yang diikuti oleh puluhan ekor katak. Gemuruh penonton yang bersorak dengan nada mengejek. "huuuuuuuu, pasti mereka tak akan mampu sampai di atas puncak", sorakan salah satu dari penonton yang terdengar sangat lantang.

Prittttt.......Prittt......Pritt..... suara peluit dari seorang wasit pertanda lomba segera di mulai. Dengan semangat para peserta lomba ( katak ) segera berlarian saling berebut untuk saling mendahului untuk sampai di tempat finish di atas bukit.  Karena tebing yang sangat tinggi dan berlumpur, satu persatu katakpun terperosok jatuh kebawah dan banyak yang berputus asa dengan keadaan medan yang sangat sulit tersebut.

Namun ada satu katak yang dengan semangat memanjat walaupun telah beberapa kali terperosok kebawah, akan tetapi katak tersebut kembali naik menuju ke puncak tebing. Suara penontonpun kembali bergemuruh saat melihat katak tersebut perlahan namun pasti terus beranjak naik, bahkan tidak sedikit pula penontong yang bersorak mencemo'ohkan katak tersebut bahwa tak akan pernah sampai ke bukit. Sampai pada akhirnya katak tersebut telah mencapai puncak dan memenangkan lomba tersebut. Semua katak dan penontong terheran-heran melihat katak itu berhasil menaiki puncak yang sangat sulit itu.

Seekor katak memberanikan diri untuk mendekati dan bertanya kepada katak si-pemenang, dan bertanyalah katak yang penasaran kepada katak ( pemenang ), akan tetapi tak satupun jawaban keluar dari mulut katak si pemenang. Akhirnya dengan muka yang sangat kecewa katak yang penasaran ini berlalu pergi dari katak pemenang karena merasa tidak mendapatkan jawaban apapun. dalam hatinya bertanya, " apa yang salah dengan pertanyaanku, sehingga dia tidak menjawab pertanyaanku sama sekali". Sesaat dia pergi dengan keadaan kecewa, salah satu dari penonton menghampirinya dan bicara " dia katak yang TULI", betapa terkejutnya dia mengetahui hal itu.

Kesimpulan dari cerita diatas : Jangan pernah kamu mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan yang negatif dan pesimis, karena mereka mengambil sebagian besar dari impianmu dan menjauhkannya darimu. Karena itu tetaplah selalu optimis dan yang terpenting berlakulah TULI jika seseorang berkata kepadamu bahwa kamu tidak bisa menggapai cita-citamu, selalu berpikirlah I CAN DO THIS.....

Semangat JEPARA SATU BUKU. 

Minggu, 30 Agustus 2015

Setangkai Bunga Untuk Ibu




Jepara Satu Buku - Pagi itu, seorang Pemuda berhenti disebuah toko bunga dan bermaksud untuk memesan seikat karangan bunga untuk di kirimkan kepada Ibu-nya yang berada di kampung. Saat keluar dari mobil dia langsung menemui sang pemilik toko bunga tersebut dan memesannya. Setelah selesai dia segera menuju ke mobil yang di parkirkan di depan toko bunga tersebut, namun kini langkahnya terhenti sebelum sampai di mobilnya, dia melihat seorang anak kecil di seberang jalan sedang menangis dan melihat ke arah toko bunga. Si pemuda pun penasaran kemudian menyeberang jalan dan menghampiri anak kecil yang sedang menangis itu, dan bertanya 

 " Adik, kenapa adik menangis disini,? ada apa? dimana Ibumu. ? "  

Anak kecil itu menjawab, " Saya ingin membelikan Ibu bunga kak, tetapi saya tidak punya uang. " 

Pemuda ini tersenyum dan berkata " Sekarang adik jangan menangis lagi ya...ayo ikut kakak nanti akan kakak belikan bunga yang adik maksud "

Dengan wajah yang kegirangan adik kecil ini kemudian mengikuti langkah Si Pemuda kearah toko bunga. 

Ketika selesai membayar dan hendak pulang, Si pemuda itu menawarkan diri untuk mengantarkan anak kecil itu pulang kerumah. Dengan wajah yang kegirangan adik tersebut mengiya-kan ajakannya dan masuk ke dalam mobil. Setelah berjalan sekitar 10 menit dari toko bunga tiba - tiba adik kecil ini minta berhenti dan mau turun, " Kak sudah sampai, saya mau turun " . Dengan wajah yang penasaran, Si pemuda ini kemudian memberhentikan laju mobilnya. " Adik kenapa turun di sini, Ibumu tinggal dimana? " tanya Si Pemuda. 
Namun Adik kecil tidak menjawab pertanyaan pemuda itu melainkan menjawab dengan ucapan " terima kasih kak "  kemudian membuka pintu dan keluar dari mobil. Si pemuda yang masih penasaran dengan anak kecil ini kemudian mengikutinya. 

Setibanya disuatu tempat anak kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Kemudian Pemuda tadi menghampiri dan bertanya " ini kuburan siapa dik ?"
" Ini kuburan Ibu kak " jawab adik kecil sambil menyenderkan bahunya di atas batu nisan. 

Melihat itu, hati pemuda itu menjadi terenyuh dan tidak bisa berkata apa-apa, matanya berkaca dan tidak bisa lagi menahan airmatanya. Segera dia berlari menuju ke mobil, kali ini bukan menuju ke toko bunga untuk mengambil pesanan, tetapi kali ini dia pulang untuk menemui Ibunya. Dia ingin bersimpuh dan memeluk Ibunya..
" Maafkan aku Ibu, selama ini telah membiarkan Ibu sendirian dirumah, sedangkan dulu semenitpun engkau tak pernah membiarkanku kesepian "
" selama ini telah membuat Ibu rindu kepadaku Ibu, sementara aku disana sibuk dengan urusan dan pekerjaanku,"
" maafkan aku Ibu, aku belum bisa membahagiakan Ibu sebagaimana dulu Ibu berusaha untuk membahagiakan aku, "
" Maafkan aku ibu..." 

Jangan pernah  menyia-nyiakan ibumu selagi masih ada, buatlah dia bangga, buatlah dia bahagia.

Salam Jepara Satu Buku
 

Jumat, 28 Agustus 2015

Tetap Rendah Hati Dengan Apa yang Telah Kita Raih



 Jepara Satu Buku - Alkisah ada seorang mahasiswa yang sedang berlibur ke sebuah tempat wisata yang harus ditempuh dengan menggunakan perahu kecil dan memakan waktu perjalanan sekitar satu hari di atas perahu kecil tersebut. Karena merasa bosan di atas perahu kecil tersebut akhirnya si mahasiswapun mencari teman untuk mengobrol dan bisa di ajak berdiskusi, karena   yang ada di perahu tersebut kebanyakan seorang pedagang, maka diapun merasa di perahu tersebut hanya dialah yang paling paling pintar, kemudian si mahasiswa bertanya kepada seorang pedagang. 

Mahasiswa : " Apakah anda mengerti filosofi? "
" tidak mengerti " jawab si pedagang dengan menggeleng-gelengkan kepala.
 " waduh....sayang sekali berarti Anda telah kehilangan setengah dari kehidupan Anda.

" Apakah anda mengerti tentang ilmu matematika dan rumus-rumusnya? " tanya sang mahasiswa lagi kepada si pedagang. 
" tidak tahu " jawab si pedagang kepada mahasiswa tersebut dengan menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.
"Wah... Berarti lagi-lagi Anda telah kehilangan lagi separuh dari kehidupan anda. "

Tiba-tiba baru saja si mahasiswa berhenti berbicara dengan menunjukkan nada yang sombong, perahu tersebut tiba-tiba dihadang angin puting beliung dan ombak besar, sontak perahu tersebut terombang ambing dan hampir seluruh perahu kemasukan air dan hampir tenggelam. Kemudian ada seorang pedagang yang dari tadi mendengar pecakapan mahasiswa tersebut bertanya kepada mahasiswa dari arah belakang " maaf  Mas apakah anda bisa berenang? " si mahasiswa yang sombong tadi dengan ketakutan dan menjawab " saya tidak bisa berenang, tolonglah saya Pak. "  Kemudian Pedagang yang tadi di hujani pertanyaan berkata " Berenangpun Anda tidak bisa, berarti hari ini Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda, dan kehidupan Anda selama ini tidak berarti apa-apa." jawab si Pedagang. 

Dari cerita di atas, penulis hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa, semua manusia di dunia ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Boleh kita bangga dengan semua prestasi yang selama ini kita raih, tapi jangan sampai membuat diri kita menjadi sombong, ingat dilangit masih ada langit pasti ada orang yang lebih pintar dan lebih berhasil dari pada kita, dan kita masih perlu belajar dari orang lain. 

Semoga cerita malam ini bisa membuat kita lebih menghargai orang lain dan selalu amanah untuk menjalankan apa yang dititipkan kepada kita.

Salam Jepara Satu Buku.

Kamis, 13 Agustus 2015

Belajar Sedekah Dari Siswa SMAN 1 Mayong

Foto Penerimaan buku tulis dari PANDIKAR dan OSIS SMANEMA

Jepara Satu Buku -  Salut untuk adik-adik kita dari PRADANA PUTRI PANDIKAR dan OSIS SMANEMA, rasa kepedulian mereka patut kita acungi jempol, betapa tidak... pada tanggal 13 Agustus 2015 kemarin bertepatan dengan acara Kegiatan Persami dan PTA ( Penerimaan Tamu Ambalan ) yang di adakan di SMAN 1 Mayong, mereka secara bersama-sama mengumpulkan buku tulis untuk disalurkan melalui kami Tim Relawan Jepara Satu Buku yang nantinya akan kita bagikan kepada siswa siswi yang kurang mampu di pelosok Kab. Jepara. 

Penyerahan oleh Ketua OSIS

Penyerahan Oleh Ketua Pramuka



Kami yang sebelumnya mendapat kabar tentang donasi buku tersebut dari mbak Evita ( salah satu Relawan Tim Jepara Satu Buku ) langsung menuju ke SMAN 1 Mayong dan menemui PRADANA PUTRI PANDIKAR PANDIKAR Zuliana dan Ketua OSIS SMANEMA Masfufah di SMAN 1 Mayong. Dan luar biasa kami mendapatkan donasi sebanyak 620 eks Buku Tulis, Rasa senang dan haru setelah kami menerima bantuan tersebut, luar biasa, salut untuk adik-adik kita disana. diluar sana banyak anak-anak seusia mereka yang hanya suka hura-hura akan tetapi hari ini kita mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari mereka, mereka rela menyisihkan uang jajan mereka untuk dibelikan buku tulis dan akan diberikan kepada teman-teman mereka yang masih banyak kekurangan diluar sana.

Semoga adik-adik kita SMANEMA bisa menjadi inspirasi buat adik-adik kita yang lain untuk bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan.. aminnn..

Bagi yang ingin ikut sedekah buku melalui kami seperti
PANDIKAR dan OSIS SMANEMA silahkan hub. 082227575889 nanti kami akan mengambil buku sedekahnya...semoga

Salam Jepara Satu Buku



Rabu, 12 Agustus 2015

Distribusi Buku Ke MI Lebak dan MI Pecangaan

MI. Hidayatul Husna Pecangaan


JEPARA SATU BUKU – Alhamdulillah kemarin pada tanggal 9 Agustus 2015 kami tim relawan  JEPARA SATU BUKU telah berhasil dengan sukses membagikan buku tulis kepada siswa siswi di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Pakisaji di  MI. Tarbiyatul Ulum 2 Bulungan sebanyak 50 anak, MI. Matholibul Ulum 2 Lebak sebanyak 50 anak  dan Kecamatan Pecangaan di MI. Hidayatul Husna Pecangaan sebanyak 45 anak.

MI. Matholibul Ulum 2 Lebak
MI. Tarbiyatul Ulum 2 Bulungan


Selalu ada kejadian aneh, lucu dan menggemaskan saat dalam pembagian buku,  ada yang susah di atur,  ada juga yang sudah di kasih tau untuk yang tinggi berdiri dibelakang tetapi saat difoto dia berlari dan tidak mau berdiri di belakang dengan alasan nanti gambarnya tidak kelihatan, ada juga yang minta ganti buku dengan alasan gambar bukunya tidak pas dengan selera mereka....hhmmmm.... sungguh sangat menggemaskan tingkah laku mereka. Walau demikian mereka adalah aset bangsa yang harus kita perjuangkan hak-hak mereka agar  bisa terus bersekolah demi kemajuan bangsa kita kedepan, jangan karena alasan orang tua tidak mampu lantas mereka putus sekolah.  Disini kami Tim Relawan JEPARA SATU BUKU  selalu ada dan akan selalu mencari mereka para hati DERMAWAN  untuk ikut berpartisipasi dan mau dengan ikhlas menyumbangkan sedikit rejekinya untuk dibelikan buku tulis dan peralatan sekolah lainnya untuk kami bagikan kepada mereka, siswa siswi yang masih duduk di bangku sekolah agar mereka bisa terus bersekolah demi masa depan yang lebih baik.
Hari ini kita datang hanya dengan membawa satu pak buku tulis dan satu alat tulis untuk kalian, Insya Allah suatu hari nanti jika masih diberikan kesempatan, dan ada banyak donatur yang bersedekah kepada kami, kami akan datang kembali dengan membarikan semua kebutuhan sekolah untuk adik-adik semua. Amiinnnn....  

Maka dari itu kami tim Relawan Jepara Satu Buku mengajak anda dari semua kalangan untuk ikut berpartisipasi bengan cara menyumbangkan min 1 buku tulis atau peralatan sekolah setiap bulannya, semua sedekah dari anda yang sudah terkumpul akan kami bagikan kepada mereka yang membutuhkan.


Salam Jepara Satu Buku 

Selasa, 21 Juli 2015

Kisah Adit Yang Nakal



Kisah ini berawal dari cerita Adit yang dulunya nakal dan senang usil kepada Riyan dan saat ini dia merasa bersalah karena telah usil kepada Riyan yang baik hati. Adit adalah anak dari seorang yang kaya raya di kampungnya, hidup yang serba berkecukupan membuat Adit sering bertindak sesuka hati kepada temannya terlebih kepada Riyan. Berbeda dengan Riyan, Dia adalah anak dari janda yang sangat sederhana, bapaknya telah meninggal beberapa tahun lalu membuat kehidupan dia dan ibunya menjadi pas-pasan. Riyan merupakan anak yang sangat rajin dan pintar disekolah, dia selalu mendapat rangking dan mendapat beasiswa.

Pagi itu seperti biasa Riyan diantar ibunya di depan rumahnya untuk menunggu bis jemputan sekolah, tidak lupa ibu Riyan selalu membawakan bekal dan memberi sedikit uang jajan untuk makan dan  jajan Riyan di sekolah nanti. tak lama bis sekolahpun datang, terlihat Adit sudah berada didalam bis, Riyanpun segera mencium tangan ibunya dan bergegas masuk kedalam bis. " Awas kalau nanti sampai di sekolah ", celetuk Adit didalam hatinya. Singkat cerita kejadian itu selalu berulang tiap hari kepada Riyan, Pada suatu saat perusahaan ayah Adit bangkrut memaksa Adit dan keluarganya untuk pindah dari rumah mewah itu dan Adit berhenti sekolah karena biaya. 

20 tahun sudah kejadian itu berlalu, Riyan yang sekarang menjadi seorang manager di sebuah Rumah Sakit dan Adit yang bekerja sebagai supir angkot di kotanya. Suatu hari Adit mendadak sakit dan harus di rawat dirumah sakit, Dia muntan darah dan hampir kehabisan darah, membuat ayahnya kesana kemari untuk mencari pendonor yang darahnya sama dengan golongan darah Adit yaitu golongan darah AB. Ayah Adit yang merasa sudah putus asa karena tidak kunjung mendapatkan pendonor, hanya bisa terdiam dan bersedih di depan kamar Adit. 

Riyan yang saat itu kebetulan lewat melihat bapak-bapak yang sepertinya dia kenal, Riyan pun segera menghampiri dan bertanya kepada bapak itu, dan ternyata benar dia adalah bapaknya Adit teman sekolahnya yang dulu sering jail dan meminta uang jajannya. Kemudian bapak itu menceritakan semua kejadian yang menimpa putra satu-satunya itu, Riyan yang mengetahui golongan darahnya sama dengan Adit segera menawarkan diri untuk menjadi pendonor untuk Adit, alangkah gembiranya ayah Adit, dia segera bersujud syukur kepada Allah SWT, dengan menangis dia bersimpuh di kaki Riyan. 

Setelah mendapatkan darah dari Riyan, kesehatan Adit semakin hari semakin membaik, dan dokter menyarankan untuk dia tinggal beberapa hari untuk rawat inap di RS tersebut. Melihat kesehatan Adit yang semakin membaik, ayah Adit menceritakan siapa yang mendonorkan darah kepadanya. Deggg...!!!! Adit seakan tidak percaya mendengarnya, lidahnya kaku seakan tidak bisa berkata-kata, matanya berkaca-kaca saat mendengar cerita ayahnya. " Kenapa Nak? " tanya ayahnya melihat Adit bersedih. " Saya sedih yah, dulu saya selalu usil dengan Riyan, dulu saya selalu meminta jatah uang jajannya, walaupaun saya tau kalau dia kekurangan, tapi sekarang didalam tubuhku ada darah yang mengalir, darah dari orang yang dulunya selalu saya buat untuk menangis, maafkan saya Riyan.....Maafkan saya ...!!!! " Ratapan Adit tiada henti. 

Tamat



Salam Jepara Satu Buku











Minggu, 12 Juli 2015

Belajar Bersyukur Dari Cerita Mas Maji di Swalayan



Kisah ini diceritakan oleh teman kepada kami Tim Relawan JEPARA SATU BUKU dan akhirnya tertuang dalam postingan kali ini. Saat menceritakan kisahnya Mas Maji sempat meneteskan air mata ingat kejadian itu. 

Lebaran yang hanya beberapa hari lagi membuat keluarga Maji segera menuju ke sebuah Swalayan di Jepara untuk membeli baju untuk kebutuhan lebaran. Setelah membeli semua kebutuhan lebaran di Swalayan tersebut keluarga Maji keluar dari Swalayan tersebut dengan barang bawaan yang bergelantung memenuhi kedua tangan mereka. Saat keluar dari Swalayan tersebut keluarga Maji di hampiri oleh seorang pengemis dan anaknya. " Bu....kasihanilah kami bu, kami belum makan dari kemarin.....berilah kami sedekah bu..", melihat ada pengemis disampingnya dengan meminta-minta istri Maji pun segera mengambil dompet dan mengambilkan uang Rp. 500,- dan berharap pengemis tersebut pergi tidak mengikutinya. Namun si pengemis justru mengikuti mereka dan kembali bilang " Bu...tolong bu beri kami tambahan untuk kami makan bu, sudah berhari-hari kami belum makan",  belum berakhir bicara si pengemis istri Maji segera memotong " Maaf ya itu sudah cukup " si pengemis pun pergi berlalu dan duduk memangku anaknya di trotoar pinggir jalan. 

Bip..Bip..Bip !!!! Hp Maji bergetar tanda ada sms masuk, dia segera membuka sms tersebut. Ternyata sms tersebut dari salah satu teman kerjanya yang memberitahukan bahwa Gaji dan THR bulan ini telah masuk ke rekening. Maji pun segera menuju ke ATM yang berada didalam satu gedung dengan swalayan tersebut dan segera mengecek THR dan Gaji, dengan tersenyum Maji menarik uang dari ATM kisaran  satu jutaan. Uang dengan warna merah 10 lembar itu segera dimasukkan ke dompet bersama dengan kartu ATM, namun  Maji mengambil uang yang juga berwarna merah dari dompetnya, tapi kali ini yang diambil bukan 100 rb melainkan 10rb. Maji segera keluar dan bergegas menuju ke tempat dimana mobilnya di parkir, namun dia mendadak menghentikan langkahnya karena melihat si pengemis tadi, dia ingat kalau tadi pengemis itu bilang kalau dia dan anaknya belum makan, dia segera menghampiri pengemis tersebut dan memberikan uang 10 rb yang dia ambil dari dompetnya dan diberikan kepada si pengemis, betapa gembiranya pengemis itu melihat nilai uang yang diterima, Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Maji dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Maji hanya bisa terdiam saat mendengar rasa Syukur dan do'a-do'a yang di ucapkan pengemis tersebut seraya pergi meninggalkannya. Dengan diam-diam Maji mengikuti kemana arah pengemis tersebut pergi dengan tujuan apakah benar pengemis ini belum makan ?. " Jjlegg..!!! lagkah kaki maji berhenti, kaki dan tangannya terasa lemas tak bisa bergerak hatinya benar-benar terguncang saat melihat pengemis tadi membeli sebungkus nasi untuk dia dan putrinya, " rupanya pengemis itu memang belum makan "  kata Maji dalam hati. segera maji meninggalkan pengemis yang sedang makan dengan anaknya. 

Saat kembali ke parkiran istrinya pun bertanya " Pa kenapa lama sekali, dan kenapa papa bersedih?. ada apa pah? " kata istrinya.  kemudian Maji menjelaskan semua kejadian yang baru saja dialaminya, sang istri yang hampir marah ketika mendengar suaminya memberi uang 10 rb pada pengemis itu. " Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah. Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak  berucap hamdalah." 

Maji pun terdiam setelah menjelaskan semua pada istrinya, nampak terlihat wajah istrinya yang sedih dan air matanya menetes setelah dia menyadari bahwa selama ini ia kurang bersyukur sebagai hamba-Nya. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu,  dan kami lupa akan karunia nikmat-Mu. Ucap istri maji.

dari cerita di atas semoga bisa membuat kita lebih bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang diberikan kepada kita semua dan kita menyadari bahwa disana ada orang dan anak-anak yang membutuhkan uluran tangan kita.  

Salam Jepara Satu Buku

Dilamar 3 orang Sekaligus Setelah Bersedekah




Kisah yang mengharukan dan memotivasi ini hadir dari seorang wanita yang setelah bersedekah langsung dilamar 3 orang pria sekaligus. Alkisah, wanita ini sudah berumur 30 tahun dan pencapaian karirnya dibilang luar biasa sukses. Masalah wajah dan juga penampilan pun ia sangat cantik. Namun, sampai saat itu ia tak kunjung menemukan pendamping hidup. Ini bisa jadi karena para lelaki tersebut merasa minder karena ia begitu sempurna.

Tak hanya soal duniawi, soal rohani wanita ini juga terbilang sangat baik. Ia sering mengikuti pengajian. Suatu ketika ia mendengarkan tausyiah tentang sedekah. Katanya, Allah akan membalas dan melipatgandakan harta yang disedekahkan dengan balasan yang berlipat-lipat. Namun ia pun tak begitu mengharapkan dan tujuannya bersedekah memang murni untuk berbagi. 

Hingga saat itu tiba. Ia melihat sebuah masjid di daerah Malang dalam tahap pembangunan. Sebuah tulisan cukup unik membuatku turun dari mobil dan mendekati seseorang yang tengah duduk di depan masjid. Di depan masjid itu tertulis, "Masjid dijual" bayangkan saja, masjid yang bisa dikatakan adalah rumah Allah, diperjualbelikan dengan mudahnya? Ia pun menghampiri panitia di masjid dan menanyakan maksud tulisan tersebut. Ternyata, maksud kalimat tersebut adalah 'menjual' bagian dari masjid untuk diwakafkan. Istilah singkatnya, kita 'diminta' keikhlasannya untuk bersedekah untuk pembangunan masjid tersebut. Tanpa pikir panjang ia pun mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribuan yang ada di dompet. Ia pun menitipkan salam dan doa agar jodohnya datang di saat yang tepat. Sebelumnya memang ia pernah mendengar kalimat ustadz di majelis taklim mengucapkan bahwa bersedekah dapat mempercepat datangnya jodoh.

Tak lama kemudian tepatnya satu bulan sejak kejadian tersebut, tak cukup satu orang pemuda datang ke rumah untuk melamar gadis tersebut. Tiga orang pemuda yang tak hanya santun perangainya, tapi juga tampan datang untuk melamarnya. Ia pun kebingungan namun akhirnya ia memilih yang paling baik dari ketiganya. Subhanallah, wanita ini benar-benar merasakan buah sedekah. Bahwa, tak akan ada kesulitan di balik kebiasaan rutin bersedekah. Bersedekah tidak akan membuat kita miskin, tetapi justru sebaliknya, sedekah akan membuat kita menjadi kaya. 

Sumber : 

Rere Lalona

Jumat, 10 Juli 2015

Kisah Pemulung Yang Dermawan




Kisah ini bermula ketika ada seorang pemulung yang setiap hari memberikan jajan kepada seorang anak yatim piatu. Setiap hari Dia selalu menyisihkan sedikit uang hasil menjual rosokannya untuk dibelikan jajanan untuk bocah yang malang itu, karena sudah terbiasa anak tersebut selalu menunggu Si pemulung itu lewat untuk menunggu jajanan dari beliau. 25 tahun sudah si pemulung menjalani profesinya sebagai pencari barang rosok. Karna usia yang sudah tua dan tenaga yang semakin berkurang akhirnya si pemulung memutuskan untuk tidak bekerja lagi dan beristirahat gubuk yang sangat tidak layak di huni, beliau tetap bertahan dengan belas kasihan dari para tetangga.

Suatu ketika ada seorang bertamu ke rumahnya, perawakan yang tinggi besar, dengan baju yang rapi dan membawa mobil yang sangat mewah berhenti di depan rumahnya, Sontak membuat si pemulung kaget karena dia merasa tidak punya saudara dengan ciri seperti ini. Dengan sopan tamu pun masuk kerumah si pemulung, kemudian bertanya " masih punya barang rosokan banyak pak?". Si pemulung menjawab "saya sudah lama tidak pernah berangkat lagi nak, tenaga saya sudah tidak kuat lagi". Dengan mata yang berkaca-kaca kemudian tamu tersebut memeluk si pemulung yang sudah tua itu dengan menahan isak tangisnya "Bapak tau tidak, saya adalah seorang bocah malang yang dulu sering dibawakan jajan ketika bapak lewat depan rumahku. Saya kangennnn sekali dengan jajan yang diberikan bapak, Bapak bukan hanya memberi saya jajan, tapi Bapak sudah memberi saya sebuah kebahagiaan ketika saya lapar dan ketika saya melihat teman-temanku memegang jajanan Bapaklah yang saya harapkan untuk datang memberikan jajanan, terima kasih Bapak  ". Sejenak si pemulung merasa kaget dan tidak bisa berkata apa-apa,  "Sa...saya hanya membelikanmu jajanan nak".

"walaupun menurut Bapak cuma jajanan yang tidak berarti, tapi kedatangan Bapak sangat saya nantikan setiap hari. Saat teman-teman saya bilang kalau saya tidak punya jajanan, saat itu pula Bapak selalu hadir dan memberikan saya jajanan sehingga saya bisa bangga dengan jajanan yang Bapak berikan. Saya mungkin tidak bisa membayar kebahagiaan yang pernah saya dapat dari kebaikan Bapak, tapi saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci dan membangunkan rumah buat Bapak Tempati, semoga Bapak bisa bahagia "

Kemudian Bapak itu bersujud dan menangis seperti tidak percaya, sedekah yang begitu kecil, yang tak bernilai menurutnya ternyata bisa memberikan kebahagiaan yang luar biasa kepada orang lain, dan mendatangkan berkah yang luar biasa.

Dari cerita diatas semoga kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa sekecil apapun kita memberi dengan hati yang ikhlas maka Insya Allah akan sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan, dan Insya Allah dibalas dengan banyak rejeki yang berkah buat kita. aminn

Monggo yang mau ikut bersedekah buku tulis untuk siswa siswi yang kurang mampu bisa melalui kami "JEPARA SATU BUKU", buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan untuk siswa ynag kurang mampu di wilayah pelosok kab. Jepara dan sekitarnya. Hub. 082227575889 kami akan mengambil sedekah dari anda semua.

Salam Jepara Satu Buku

Rabu, 08 Juli 2015

Mulai Satu Menit Saja Untuk Melakukan Kebaikan




Suatu hari disebuah rumah kecil ada anak bertanya kepada ibunya tentang sedekah.


Anak : " Ibu, apakah manusia selama hidupnya bisa untuk tidak melakukan kesalahan dan selalu berbuat baik dengan orang lain? "

Ibu : " Tidak bisa nak. " (sambil nyetrika baju).

Anak : " kalau dalam setahun bisa tidak kita tidak melakukan kesalahan ? "

Ibu : " tidak bisa nak, karena memang manusia tempatnya salah dan dosa "

Anak : " Kalau dalam satu bulan apakah kita bisa tidak melakukan kesalahan ? '"

Ibu : " Itu mustsahil nak "

Anak : " Kalau dalam satu bulan tidak bisa, giamana kalau dalam satu minggu saja bu, kita tidak melakukan kesalahan ? "

Ibu : " Sepertinya masih tidak bisa nak, satu minggu itu waktu yang cukup lama untuk tidak berbuat salah ke orang lain. "

Anak : " Ibu kalau satu jam bagaimana bu, bisa tidak kita tidak melakukan kesalahan ? "

Ibu : " Sepertinya tidak bisa nak, satu jam juga waktu yang cukup lama untuk berbuat salah."

Anak :  ( dengan nada kesal ) " Kalau satu menit bisa tidak bu kita tidak melakukan kesalahan? "

Ibu : (mendatangi anaknya memegang kedua pundaknya dan berkata) " Insya Allah dengan niat yang baik Bisa nak "

Anak : " Kalau begitu mulai detik ini saya akan berbuat baik kepada semua orang dan setiap detik saya tidak akan melakukan kesalahan bu dan seterusnya. "

Ibu tersebut segera memeluk anaknya dan menangis setelah mendengar alasan anaknya dengan pertanyaan itu.

Manusia memang tempat salah dan dosa, tetapi kalau kita bisa memulainya dengan perbuatan-perbuatan baik, sedikit demi sedikit maka tidak mustahil kita akan terbiasa dengan perbuatan yang baik pula.

Monggo yang mau ikut belajar bersedekah kepada kami Tim Relawan Jepara Satu Buku, walau hanya dengan minimal 1 buku tulis, namun akan sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan. Buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan ke siswa siswi yang kurang mampu di wilayah pelosok kab. Jepara dan sekitarnya.

by, Jepara Satu Buku



Minggu, 05 Juli 2015

Air Terjun Banyu Anjlok Desa Somosari Batealit-Jepara



#JEPARASATUBUKU


Jepara itu indah lur....jangan dirumah terusssss, itulah ungkapan yang tepat jika kamu mengaku orang Jepara tapi tidak tahu tentang tempat-tempat yang sangat istimewa di Jepara. Tanggal 26 Maret 2015 kami tim relawan JEPARA SATU BUKU, menuju ke desa Somosari untuk memberikan bantuan buku tulis kepada siswa-siswi yang kurang mampu di SDN 3 dan 4 desa Somosari. Kali ini SDN tersebut yang menjadi incaran kami karena menurut laporan dari korwil JEPARA SATU BUKU Kec. Batealit, siswa disana banyak yang harus kita bantu. 

Distribusi Buku ke SDN 3 Somosari


Menurut salah satu temen kami di desa ini ternyata mempunyai tempat wisata air terjun yang sangat indah. Setelah kita selesai acara pembagian buku, kami bersama Tim Relawan Jepara Satu Buku segera bergegas menuju air terjun yang di maksud. Wow...!!! itulah kata-kata yang pertama kali kami ucapkan ketika melihat  Air Terjun Banyu Ajlok, di desa Somosari, dukuh Kedawung Kec. Batealit Kab. Jepara. 

Distribusi Buku ke SDN 4 Somosari


Untuk sampai ke Air Terjuna Banyu Anjlok kami harus berjalan kaki melewati perbukitan dan sawah-sawah, karena tempat tersebut belum ada akses untuk dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. " Memang cukup melelahkan sih... tapi semua itu hilang dengan sekejap setelah melihat pemandangan yang begitu indah dengan panorama alam yang masih perawan seperti ini " Ujar salah satu kami yang ikut dalam perjalanan kali ini. 

Untuk itu Air Terjun Banyu Anjlok desa Somosari sangat lah cocok untuk anda yang senang melancong mencari hal-hal baru di kota Jepara dan masih banyak lagi tempat-tempat di Jepara yang tak kalah asiknya dengan Air Terjun Banyu Anjlok. 

Semoga Tempat wisata ini bisa menjadi referensi untuk anda untuk mengisi saat-saat liburan seperti sekarang ini. 

atau 

Silahkan bagi anda yang mau ikut berpartisipasi bersedekah buku tulis dan peralatan lainnya bisa menghubungi kami di 082227575889, buku atau alat sekolah yang kami terima akan kami sumbangkan untuk siswa siswi yang kurang mampu  di daerah pelosok kab. Jepara dan sekitarnya.

Di JEPARA SATU BUKU kita bisa merasakan indahnya berbagi untuk mereka yang membutuhkan dan indahnya alam kota Jepara.

Salam JEPARA SATU BUKU.

Jumat, 26 Juni 2015

Keunikan dan Arti dari Kaos JEPARA SATU BUKU



T-SHIRT KEBANGGAN JEPARA SATU BUKU
#JEPARASATUBUKU


Semua Tim Relawan JEPARA SATU BUKU patut bersyukur dan berterima kasih kepada mas Danang Ario Baskoro. Karena beliaulah kita (Relawan Jepara Satu Buku) sekarang telah memiliki seragam kebanggan yang selalu kita pakai untuk acara pertemuan atau untuk acara pendistribusian buku hasil sedekah dari para donatur. Selain itu T-shirt tersebut sebagai simbol kekeluargaan dan kebersamaan bagi sesama relawan. 


T-shirt tersebut juga memiliki makna tersendiri, dari warna, logo sampai tulisan yang ada di belakang t-shirt, disini kami akan mengulas keunikan dan makna dari T-shirt kebanggan Jepara satu Buku. 



Logo nomer 1. 




Ket :


Ini adalah Logo Komunitas Slims Jepara, komunitas ini berdiri sekitar satu tahun yang lalu, dengan beranggotakan seluruh pengelola perpustakaan sekolah di seluruh kabupaten Jepara saat ini komunitas ini bernaung dibawah Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara. Dalam rapat perdana Jepara Satu Buku komunitas ini siap membantu mencari donatur untuk sedekah melalui Jepara Satu Buku,  



Logo nomer 2. 

Ket. 


Ini adalah Logo Ikatan Pustakawan Indonesia. Tidak jauh berbeda dengan Komunitas Slims Jepara yang anggotanya adalah semua pengelola perpustakaan, namun Ikatan Pustakawan Indonesia bernaung di Perpustakaan Nasional. Semua annggotanya juga siap untuk membantu Kegiatan Amal Jepara Satu Buku dalam mencari donatur untuk bersedekah Buku Tulis atau peralatan Sekolah lainnya Melalui Jepara Satu Buku.



Logo Nomer 3.

Ket. 

JEPARA SATU BUKU, kata ini kami pilih karena tujuan kami ingin mempersatukan semua perbedaan dan bersatu dalam kegiatan sosial dalam meringankan beban putra putri mereka dalam meraih cita-cita setinggi mungkin, kami tidak ingin generasi bangsa ini putus sekolah khususnya wilayah Jepara yang ' kekurangan ' hanya gara-gara harga peralatan sekolah yang harganya semakin mahal.




Warna 


Ket. 

Sering kali kita melihat anak yang putus sekolah, sering kali kita lihat anak kecil yang sudah membantu orang tuanya bekerja, ke sekolah pakai sendal, dan sebagainya. Maka dari itu warna hitam mewakili begitu kelamnya pendidikan di Indonesia bagi mereka yang kurang mampu. 

Untuk itu kami mengajak anda semua untuk ikut bergabung dan berbagi dalam Kegiatan Amal JEPARA SATU BUKU, buku tulis dan peralatan sekolah yang telah terkumpul akan kami sumbangkan ke siswa siswi yang kurang mampu di wilayah pelosok Kab. Jepara dan sekitarnya dan semoga bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. 


Salam JEPARA SATU BUKU

by. JEPARA SATU BUKU

Kamis, 25 Juni 2015

Siswa Ini Nangis Di Bawah Meja Saat Menerima Sumbangan Buku Tulis

Jepara Satu Buku di SDN Kalianyar
Sekilas memang tidak ada yang aneh dalam ruangan ini, tapi coba perhatikan yang di tunjuk tanda panah kuning itu !!!. Dia adalah siswa kelas 3 di SDN Kalianyar yang ketakutan melihat kedatangan Tim Relawan JEPARA SATU BUKU. Dia mengira bahwa kita adalah petugas dari kesehatan yang akan memberikan imunisasi campak makanya dia menangis dan lari bersembunyi  di bawah meja. 

Salah satu temen kami berusaha membujuk dan berusaha memberi penjelasan kepada siswa tersebut agar mau ikut bergabung bersama temannya bergiliran mendapatkan sumbangan buku tulis dan alat tulis tapi usaha kami tidak membuahkan hasil. 

Akhirnya kami dan salah satu ibu guru mempunyai inisiatif untuk memberikan buku tulis ke siswa tersebut dengan keadaan dia dibawah meja. dan akhirnya setelah dia mendapatkan buku siswa tersebut berhenti dan tidak menangis dan mau keluar untuk bergabung dengan teman-temannya dan berfoto bersama. 



Itulah kejadian unik dan lucu ketika kami mendistribusikan ke siswa siswi SDN Kalianyar. untuk itu tidak henti-hentinya kami berharap kepada Bapak, Ibu, Adik, Kakak dan semuanya dari semua kalangan untuk ikut berpartisipasi aktif memberikan sedekah BUKU TULIS dan ALAT SEKOLAH LAINNYA melalui kami, Buku Tulis dan Alat Sekolah akan kami sumbangkan kepada siswa siswi yang kurang beruntung di wilayah pelosok Kab. Jepara. 

Salam Jepara Satu Buku



Rabu, 24 Juni 2015

Belajar bersedekah Dari SDN MANTINGAN 1


#JEPARASATUBUKU


Syukur Alhamdulillah dan terima kasih yang tak terhinggga kami sampaikan kepada siswa siswi SDN MANTINGAN 1, kali ini kita belajar dari mereka tentang arti memberi dan berbagi untuk sesama. Meskipun masih anak-anak mereka rela menyisihkan uang jajannya untuk dibelikan buku dan di sedekahkan untuk teman-temannya yang kurang beruntung melalui kami Tim Relawan Jepara Satu Buku.

Mereka tahu bahwa di luar sana masih ada ratusan bahkan ribuan siswa kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan dari mereka, sehinga mereka mempunyai inisiatif untuk bersedakah buku tulis melalui kami JEPARA SATU BUKU. 



Terima kasih untuk adik-adik SDN MANTINGAN 1 yang telah bersedekah buku tulis melalui kami, amanah adik-adik semua pasti kami sampaikan untuk teman-teman kalian yang benar-benar membutuhkan agar mereka bisa tersenyum seperti kalian dan bisa terus bersekolah untuk menggapai semua impian mereka. Semoga  SDN Mantingan 1 senantiasa mendapatkan kemudahan dalam proses belajar mengejar, prestasi meningkat serta sehat wal afiat.

Dan juga kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk bapak ibu guru, staf SDN Mantingan 1 dan Terimakasih untuk ibu Lilik Isrofi atas SMS nya sehingga saya bisa datang pagi ini untuk menjemput donasinya (14 pack buku). 



Semoga SDN MANTINGAN 1 bisa memberi inspirasi kepada sekolah lain untuk ikut partisipasi menyumbang buku tulis untuk siswa siswi yang kurang beruntung di wilayah pelosok Kabupaten Jepara, Amin....Amin....

by. Nor Rokhim

Air Terjun SUROLOYO Desa Bungu Jepara


#JEPARASATUBUKU

Bicara tentang Jepara memang tiada habisnya, kota kecil yang terletak di sebelah utara jawa tengah ini menyimpan berbagai panorama yang luar biasa. Selain terkenal dengan kota ukir dengan penduduk yang ramah juga terkenal akan kecantikan para bidadari-bidadarinya, ungkapan itu pernah dilontarkan Soimah pada suatu acara di sebuah stasiun televsi swasta, bukan hanya itu Jepara juga ternyata menyimpan tempat pariwisata yang luar biasa diantaranya Air Terjun SUROLOYO yang terletak di desa Bungu Kec. Mayong Kab. Jepara. 

Dalam pendistribusian buku tulis ke siswa siswi yang kurang beruntung di SDN 2 dan 3 Desa Bungu Kec. Mayong tepatnya tanggal 13 Juni 2015 kemarin Tim Relawan JEPARA SATU BUKU kami mencoba mencari tahu tempat wisata di desa tersebut ternyata salah seorang warga mengatakan "sebenarnya ada tempat wisata Air Terjun di sini yang tempatnya tidak kalah indah dengan tempat wisata yang sudah terkenal" kata seorang ibu-ibu kepada kami. 

Kami pun segera melacak keberadaan Air Terjun yang disebutkan ibu-ibu tadi. Dengan medan jalan yang sangat menantang karena belum adanya aspal, jalanan masih dari tanah dan bebatuan dan kamipun bertanya kesana kemari akhirnya Tim Relawan JEPARA SATU BUKU berhasil menemukan tempat tersebut. 

Dari tempat kami memarkirkan mobil sekitar 1 kilo kita harus berjalan kaki menuju tempat Air Terjun SUROLOYO karena medan jalan yang tidak bisa dilalui dengan mobil-mobil kecil, jalan tersebut biasanya dilaliu oleh truk-truk bermuatan pasir hasil penambangan warga sekitar, Jalanan ini sangat cocok untuk anda yang suka bermain Off road. Sesampainya di tempat Air Terjun rasa haus,capek dan lapar seketika hilang setelah melihat pemandangan yang sangat asri dengan sungai dan bebatuan yang sangat memanjakan mata kita. berikut adalah foto-foto yang berhasil kami abadikan untuk menjadi referensi liburan anda. 










Itulah tempat wisata yang patut anda kunjungi di daerah Jepara untuk mengisi liburan bersama keluarga anda. 

Untuk anda yang mau ikut berpartisipasi dengan kegiatan amal kami, kami menanti uluran tangan anda untuk bisa menyumbang minimal 1 buku tulis atau peralatan sekolah lainnya untuk kami bagikan ke siswa siswi yang kurang mampu di wilayah pelosok kabupaten Jepara. 

by. Jepara Satu Buku