JEPARA SATU BUKU

Mari Berbagi Walau Hanya Dengan Satu buku Tulis Akan Sangat Berarti Bagi Yang Membutuhkan

JEPARA SATU BUKU

Hubungi Nomor Koordinator kami, dan kami siap untuk mengambil buku sedekah dari anda

JEPARA SATU BUKU

Buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan ke siswa-siswi yang kurang mampu di daerah terpencil yang jarang tersentuh oleh pemerintah

JEPARA SATU BUKU

Kami akan terus ada dalam membantu meringankan siswa - siswi agar mereka bisa terus bersekolah demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

JEPARA SATU BUKU

Semoga amal kita semua diterima dan di balas oleh Allah SWT ......aminn... aminnn

Selasa, 21 Juli 2015

Kisah Adit Yang Nakal



Kisah ini berawal dari cerita Adit yang dulunya nakal dan senang usil kepada Riyan dan saat ini dia merasa bersalah karena telah usil kepada Riyan yang baik hati. Adit adalah anak dari seorang yang kaya raya di kampungnya, hidup yang serba berkecukupan membuat Adit sering bertindak sesuka hati kepada temannya terlebih kepada Riyan. Berbeda dengan Riyan, Dia adalah anak dari janda yang sangat sederhana, bapaknya telah meninggal beberapa tahun lalu membuat kehidupan dia dan ibunya menjadi pas-pasan. Riyan merupakan anak yang sangat rajin dan pintar disekolah, dia selalu mendapat rangking dan mendapat beasiswa.

Pagi itu seperti biasa Riyan diantar ibunya di depan rumahnya untuk menunggu bis jemputan sekolah, tidak lupa ibu Riyan selalu membawakan bekal dan memberi sedikit uang jajan untuk makan dan  jajan Riyan di sekolah nanti. tak lama bis sekolahpun datang, terlihat Adit sudah berada didalam bis, Riyanpun segera mencium tangan ibunya dan bergegas masuk kedalam bis. " Awas kalau nanti sampai di sekolah ", celetuk Adit didalam hatinya. Singkat cerita kejadian itu selalu berulang tiap hari kepada Riyan, Pada suatu saat perusahaan ayah Adit bangkrut memaksa Adit dan keluarganya untuk pindah dari rumah mewah itu dan Adit berhenti sekolah karena biaya. 

20 tahun sudah kejadian itu berlalu, Riyan yang sekarang menjadi seorang manager di sebuah Rumah Sakit dan Adit yang bekerja sebagai supir angkot di kotanya. Suatu hari Adit mendadak sakit dan harus di rawat dirumah sakit, Dia muntan darah dan hampir kehabisan darah, membuat ayahnya kesana kemari untuk mencari pendonor yang darahnya sama dengan golongan darah Adit yaitu golongan darah AB. Ayah Adit yang merasa sudah putus asa karena tidak kunjung mendapatkan pendonor, hanya bisa terdiam dan bersedih di depan kamar Adit. 

Riyan yang saat itu kebetulan lewat melihat bapak-bapak yang sepertinya dia kenal, Riyan pun segera menghampiri dan bertanya kepada bapak itu, dan ternyata benar dia adalah bapaknya Adit teman sekolahnya yang dulu sering jail dan meminta uang jajannya. Kemudian bapak itu menceritakan semua kejadian yang menimpa putra satu-satunya itu, Riyan yang mengetahui golongan darahnya sama dengan Adit segera menawarkan diri untuk menjadi pendonor untuk Adit, alangkah gembiranya ayah Adit, dia segera bersujud syukur kepada Allah SWT, dengan menangis dia bersimpuh di kaki Riyan. 

Setelah mendapatkan darah dari Riyan, kesehatan Adit semakin hari semakin membaik, dan dokter menyarankan untuk dia tinggal beberapa hari untuk rawat inap di RS tersebut. Melihat kesehatan Adit yang semakin membaik, ayah Adit menceritakan siapa yang mendonorkan darah kepadanya. Deggg...!!!! Adit seakan tidak percaya mendengarnya, lidahnya kaku seakan tidak bisa berkata-kata, matanya berkaca-kaca saat mendengar cerita ayahnya. " Kenapa Nak? " tanya ayahnya melihat Adit bersedih. " Saya sedih yah, dulu saya selalu usil dengan Riyan, dulu saya selalu meminta jatah uang jajannya, walaupaun saya tau kalau dia kekurangan, tapi sekarang didalam tubuhku ada darah yang mengalir, darah dari orang yang dulunya selalu saya buat untuk menangis, maafkan saya Riyan.....Maafkan saya ...!!!! " Ratapan Adit tiada henti. 

Tamat



Salam Jepara Satu Buku











Minggu, 12 Juli 2015

Belajar Bersyukur Dari Cerita Mas Maji di Swalayan



Kisah ini diceritakan oleh teman kepada kami Tim Relawan JEPARA SATU BUKU dan akhirnya tertuang dalam postingan kali ini. Saat menceritakan kisahnya Mas Maji sempat meneteskan air mata ingat kejadian itu. 

Lebaran yang hanya beberapa hari lagi membuat keluarga Maji segera menuju ke sebuah Swalayan di Jepara untuk membeli baju untuk kebutuhan lebaran. Setelah membeli semua kebutuhan lebaran di Swalayan tersebut keluarga Maji keluar dari Swalayan tersebut dengan barang bawaan yang bergelantung memenuhi kedua tangan mereka. Saat keluar dari Swalayan tersebut keluarga Maji di hampiri oleh seorang pengemis dan anaknya. " Bu....kasihanilah kami bu, kami belum makan dari kemarin.....berilah kami sedekah bu..", melihat ada pengemis disampingnya dengan meminta-minta istri Maji pun segera mengambil dompet dan mengambilkan uang Rp. 500,- dan berharap pengemis tersebut pergi tidak mengikutinya. Namun si pengemis justru mengikuti mereka dan kembali bilang " Bu...tolong bu beri kami tambahan untuk kami makan bu, sudah berhari-hari kami belum makan",  belum berakhir bicara si pengemis istri Maji segera memotong " Maaf ya itu sudah cukup " si pengemis pun pergi berlalu dan duduk memangku anaknya di trotoar pinggir jalan. 

Bip..Bip..Bip !!!! Hp Maji bergetar tanda ada sms masuk, dia segera membuka sms tersebut. Ternyata sms tersebut dari salah satu teman kerjanya yang memberitahukan bahwa Gaji dan THR bulan ini telah masuk ke rekening. Maji pun segera menuju ke ATM yang berada didalam satu gedung dengan swalayan tersebut dan segera mengecek THR dan Gaji, dengan tersenyum Maji menarik uang dari ATM kisaran  satu jutaan. Uang dengan warna merah 10 lembar itu segera dimasukkan ke dompet bersama dengan kartu ATM, namun  Maji mengambil uang yang juga berwarna merah dari dompetnya, tapi kali ini yang diambil bukan 100 rb melainkan 10rb. Maji segera keluar dan bergegas menuju ke tempat dimana mobilnya di parkir, namun dia mendadak menghentikan langkahnya karena melihat si pengemis tadi, dia ingat kalau tadi pengemis itu bilang kalau dia dan anaknya belum makan, dia segera menghampiri pengemis tersebut dan memberikan uang 10 rb yang dia ambil dari dompetnya dan diberikan kepada si pengemis, betapa gembiranya pengemis itu melihat nilai uang yang diterima, Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Maji dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Maji hanya bisa terdiam saat mendengar rasa Syukur dan do'a-do'a yang di ucapkan pengemis tersebut seraya pergi meninggalkannya. Dengan diam-diam Maji mengikuti kemana arah pengemis tersebut pergi dengan tujuan apakah benar pengemis ini belum makan ?. " Jjlegg..!!! lagkah kaki maji berhenti, kaki dan tangannya terasa lemas tak bisa bergerak hatinya benar-benar terguncang saat melihat pengemis tadi membeli sebungkus nasi untuk dia dan putrinya, " rupanya pengemis itu memang belum makan "  kata Maji dalam hati. segera maji meninggalkan pengemis yang sedang makan dengan anaknya. 

Saat kembali ke parkiran istrinya pun bertanya " Pa kenapa lama sekali, dan kenapa papa bersedih?. ada apa pah? " kata istrinya.  kemudian Maji menjelaskan semua kejadian yang baru saja dialaminya, sang istri yang hampir marah ketika mendengar suaminya memberi uang 10 rb pada pengemis itu. " Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah. Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak  berucap hamdalah." 

Maji pun terdiam setelah menjelaskan semua pada istrinya, nampak terlihat wajah istrinya yang sedih dan air matanya menetes setelah dia menyadari bahwa selama ini ia kurang bersyukur sebagai hamba-Nya. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu,  dan kami lupa akan karunia nikmat-Mu. Ucap istri maji.

dari cerita di atas semoga bisa membuat kita lebih bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang diberikan kepada kita semua dan kita menyadari bahwa disana ada orang dan anak-anak yang membutuhkan uluran tangan kita.  

Salam Jepara Satu Buku

Dilamar 3 orang Sekaligus Setelah Bersedekah




Kisah yang mengharukan dan memotivasi ini hadir dari seorang wanita yang setelah bersedekah langsung dilamar 3 orang pria sekaligus. Alkisah, wanita ini sudah berumur 30 tahun dan pencapaian karirnya dibilang luar biasa sukses. Masalah wajah dan juga penampilan pun ia sangat cantik. Namun, sampai saat itu ia tak kunjung menemukan pendamping hidup. Ini bisa jadi karena para lelaki tersebut merasa minder karena ia begitu sempurna.

Tak hanya soal duniawi, soal rohani wanita ini juga terbilang sangat baik. Ia sering mengikuti pengajian. Suatu ketika ia mendengarkan tausyiah tentang sedekah. Katanya, Allah akan membalas dan melipatgandakan harta yang disedekahkan dengan balasan yang berlipat-lipat. Namun ia pun tak begitu mengharapkan dan tujuannya bersedekah memang murni untuk berbagi. 

Hingga saat itu tiba. Ia melihat sebuah masjid di daerah Malang dalam tahap pembangunan. Sebuah tulisan cukup unik membuatku turun dari mobil dan mendekati seseorang yang tengah duduk di depan masjid. Di depan masjid itu tertulis, "Masjid dijual" bayangkan saja, masjid yang bisa dikatakan adalah rumah Allah, diperjualbelikan dengan mudahnya? Ia pun menghampiri panitia di masjid dan menanyakan maksud tulisan tersebut. Ternyata, maksud kalimat tersebut adalah 'menjual' bagian dari masjid untuk diwakafkan. Istilah singkatnya, kita 'diminta' keikhlasannya untuk bersedekah untuk pembangunan masjid tersebut. Tanpa pikir panjang ia pun mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribuan yang ada di dompet. Ia pun menitipkan salam dan doa agar jodohnya datang di saat yang tepat. Sebelumnya memang ia pernah mendengar kalimat ustadz di majelis taklim mengucapkan bahwa bersedekah dapat mempercepat datangnya jodoh.

Tak lama kemudian tepatnya satu bulan sejak kejadian tersebut, tak cukup satu orang pemuda datang ke rumah untuk melamar gadis tersebut. Tiga orang pemuda yang tak hanya santun perangainya, tapi juga tampan datang untuk melamarnya. Ia pun kebingungan namun akhirnya ia memilih yang paling baik dari ketiganya. Subhanallah, wanita ini benar-benar merasakan buah sedekah. Bahwa, tak akan ada kesulitan di balik kebiasaan rutin bersedekah. Bersedekah tidak akan membuat kita miskin, tetapi justru sebaliknya, sedekah akan membuat kita menjadi kaya. 

Sumber : 

Rere Lalona

Jumat, 10 Juli 2015

Kisah Pemulung Yang Dermawan




Kisah ini bermula ketika ada seorang pemulung yang setiap hari memberikan jajan kepada seorang anak yatim piatu. Setiap hari Dia selalu menyisihkan sedikit uang hasil menjual rosokannya untuk dibelikan jajanan untuk bocah yang malang itu, karena sudah terbiasa anak tersebut selalu menunggu Si pemulung itu lewat untuk menunggu jajanan dari beliau. 25 tahun sudah si pemulung menjalani profesinya sebagai pencari barang rosok. Karna usia yang sudah tua dan tenaga yang semakin berkurang akhirnya si pemulung memutuskan untuk tidak bekerja lagi dan beristirahat gubuk yang sangat tidak layak di huni, beliau tetap bertahan dengan belas kasihan dari para tetangga.

Suatu ketika ada seorang bertamu ke rumahnya, perawakan yang tinggi besar, dengan baju yang rapi dan membawa mobil yang sangat mewah berhenti di depan rumahnya, Sontak membuat si pemulung kaget karena dia merasa tidak punya saudara dengan ciri seperti ini. Dengan sopan tamu pun masuk kerumah si pemulung, kemudian bertanya " masih punya barang rosokan banyak pak?". Si pemulung menjawab "saya sudah lama tidak pernah berangkat lagi nak, tenaga saya sudah tidak kuat lagi". Dengan mata yang berkaca-kaca kemudian tamu tersebut memeluk si pemulung yang sudah tua itu dengan menahan isak tangisnya "Bapak tau tidak, saya adalah seorang bocah malang yang dulu sering dibawakan jajan ketika bapak lewat depan rumahku. Saya kangennnn sekali dengan jajan yang diberikan bapak, Bapak bukan hanya memberi saya jajan, tapi Bapak sudah memberi saya sebuah kebahagiaan ketika saya lapar dan ketika saya melihat teman-temanku memegang jajanan Bapaklah yang saya harapkan untuk datang memberikan jajanan, terima kasih Bapak  ". Sejenak si pemulung merasa kaget dan tidak bisa berkata apa-apa,  "Sa...saya hanya membelikanmu jajanan nak".

"walaupun menurut Bapak cuma jajanan yang tidak berarti, tapi kedatangan Bapak sangat saya nantikan setiap hari. Saat teman-teman saya bilang kalau saya tidak punya jajanan, saat itu pula Bapak selalu hadir dan memberikan saya jajanan sehingga saya bisa bangga dengan jajanan yang Bapak berikan. Saya mungkin tidak bisa membayar kebahagiaan yang pernah saya dapat dari kebaikan Bapak, tapi saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci dan membangunkan rumah buat Bapak Tempati, semoga Bapak bisa bahagia "

Kemudian Bapak itu bersujud dan menangis seperti tidak percaya, sedekah yang begitu kecil, yang tak bernilai menurutnya ternyata bisa memberikan kebahagiaan yang luar biasa kepada orang lain, dan mendatangkan berkah yang luar biasa.

Dari cerita diatas semoga kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa sekecil apapun kita memberi dengan hati yang ikhlas maka Insya Allah akan sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan, dan Insya Allah dibalas dengan banyak rejeki yang berkah buat kita. aminn

Monggo yang mau ikut bersedekah buku tulis untuk siswa siswi yang kurang mampu bisa melalui kami "JEPARA SATU BUKU", buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan untuk siswa ynag kurang mampu di wilayah pelosok kab. Jepara dan sekitarnya. Hub. 082227575889 kami akan mengambil sedekah dari anda semua.

Salam Jepara Satu Buku

Rabu, 08 Juli 2015

Mulai Satu Menit Saja Untuk Melakukan Kebaikan




Suatu hari disebuah rumah kecil ada anak bertanya kepada ibunya tentang sedekah.


Anak : " Ibu, apakah manusia selama hidupnya bisa untuk tidak melakukan kesalahan dan selalu berbuat baik dengan orang lain? "

Ibu : " Tidak bisa nak. " (sambil nyetrika baju).

Anak : " kalau dalam setahun bisa tidak kita tidak melakukan kesalahan ? "

Ibu : " tidak bisa nak, karena memang manusia tempatnya salah dan dosa "

Anak : " Kalau dalam satu bulan apakah kita bisa tidak melakukan kesalahan ? '"

Ibu : " Itu mustsahil nak "

Anak : " Kalau dalam satu bulan tidak bisa, giamana kalau dalam satu minggu saja bu, kita tidak melakukan kesalahan ? "

Ibu : " Sepertinya masih tidak bisa nak, satu minggu itu waktu yang cukup lama untuk tidak berbuat salah ke orang lain. "

Anak : " Ibu kalau satu jam bagaimana bu, bisa tidak kita tidak melakukan kesalahan ? "

Ibu : " Sepertinya tidak bisa nak, satu jam juga waktu yang cukup lama untuk berbuat salah."

Anak :  ( dengan nada kesal ) " Kalau satu menit bisa tidak bu kita tidak melakukan kesalahan? "

Ibu : (mendatangi anaknya memegang kedua pundaknya dan berkata) " Insya Allah dengan niat yang baik Bisa nak "

Anak : " Kalau begitu mulai detik ini saya akan berbuat baik kepada semua orang dan setiap detik saya tidak akan melakukan kesalahan bu dan seterusnya. "

Ibu tersebut segera memeluk anaknya dan menangis setelah mendengar alasan anaknya dengan pertanyaan itu.

Manusia memang tempat salah dan dosa, tetapi kalau kita bisa memulainya dengan perbuatan-perbuatan baik, sedikit demi sedikit maka tidak mustahil kita akan terbiasa dengan perbuatan yang baik pula.

Monggo yang mau ikut belajar bersedekah kepada kami Tim Relawan Jepara Satu Buku, walau hanya dengan minimal 1 buku tulis, namun akan sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan. Buku yang sudah terkumpul akan kami sumbangkan ke siswa siswi yang kurang mampu di wilayah pelosok kab. Jepara dan sekitarnya.

by, Jepara Satu Buku



Minggu, 05 Juli 2015

Air Terjun Banyu Anjlok Desa Somosari Batealit-Jepara



#JEPARASATUBUKU


Jepara itu indah lur....jangan dirumah terusssss, itulah ungkapan yang tepat jika kamu mengaku orang Jepara tapi tidak tahu tentang tempat-tempat yang sangat istimewa di Jepara. Tanggal 26 Maret 2015 kami tim relawan JEPARA SATU BUKU, menuju ke desa Somosari untuk memberikan bantuan buku tulis kepada siswa-siswi yang kurang mampu di SDN 3 dan 4 desa Somosari. Kali ini SDN tersebut yang menjadi incaran kami karena menurut laporan dari korwil JEPARA SATU BUKU Kec. Batealit, siswa disana banyak yang harus kita bantu. 

Distribusi Buku ke SDN 3 Somosari


Menurut salah satu temen kami di desa ini ternyata mempunyai tempat wisata air terjun yang sangat indah. Setelah kita selesai acara pembagian buku, kami bersama Tim Relawan Jepara Satu Buku segera bergegas menuju air terjun yang di maksud. Wow...!!! itulah kata-kata yang pertama kali kami ucapkan ketika melihat  Air Terjun Banyu Ajlok, di desa Somosari, dukuh Kedawung Kec. Batealit Kab. Jepara. 

Distribusi Buku ke SDN 4 Somosari


Untuk sampai ke Air Terjuna Banyu Anjlok kami harus berjalan kaki melewati perbukitan dan sawah-sawah, karena tempat tersebut belum ada akses untuk dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. " Memang cukup melelahkan sih... tapi semua itu hilang dengan sekejap setelah melihat pemandangan yang begitu indah dengan panorama alam yang masih perawan seperti ini " Ujar salah satu kami yang ikut dalam perjalanan kali ini. 

Untuk itu Air Terjun Banyu Anjlok desa Somosari sangat lah cocok untuk anda yang senang melancong mencari hal-hal baru di kota Jepara dan masih banyak lagi tempat-tempat di Jepara yang tak kalah asiknya dengan Air Terjun Banyu Anjlok. 

Semoga Tempat wisata ini bisa menjadi referensi untuk anda untuk mengisi saat-saat liburan seperti sekarang ini. 

atau 

Silahkan bagi anda yang mau ikut berpartisipasi bersedekah buku tulis dan peralatan lainnya bisa menghubungi kami di 082227575889, buku atau alat sekolah yang kami terima akan kami sumbangkan untuk siswa siswi yang kurang mampu  di daerah pelosok kab. Jepara dan sekitarnya.

Di JEPARA SATU BUKU kita bisa merasakan indahnya berbagi untuk mereka yang membutuhkan dan indahnya alam kota Jepara.

Salam JEPARA SATU BUKU.